Kamis, 09 Mei 2013

Ceritaku kisahku bab 2



Cerita ini, kisah ini, merupakan ending yang terbaik yang Tuhan berikan kepada aku. Bukankah sebuah pelangi tidak akan tercipta ketika hujan yang terguyur di bumi hanya sekedar rintik, bukankah sebuah pelangi tercipta ketika hujan yang terguyur di bumi itu adalah badai? Lalu kenapa anak manusia tidak mensyukuri badai yang tercipta dalam kehidupannya.
Aku mengenal cinta dari smp kelas 3, tetapi sudah berapa kali aku jatuh dan bangun atas nama cinta? Sepertinya sudah banyak kalinya. Cinta bukankah hal yang bisa memabukkan, bukankah cinta dan nafsu itu pun sebenarnya mempunyai perbedaan tipis dan terkadang hilang karena nafsu lebih besar dibandingkan cinta.
Hal tersebut yang aku rasa pada saat kelas 3 smp sampai saat terakhir. Aku hampir tidak mengenal apa yang disebut cinta. Cinta terasa hambar ketika tidak dibumbui rasa sayang, karena rasa sayang adalah hal yang pertama dan utama yang harus tercipta terlebih dahulu baru akan muncul yang dinamakan cinta.
Ketika engkau sayang dengan orang yang engkau sayangi, maka engkau akan berkorban demi mendapatkan senyuman yang mengembang dalam mukanya. Ketika engkau sayang dengan orang tersebut maka engkau akan rela melakukan hal apapun demi mendapatkan sayang, pelukan dari orang tersebut. Bukankah surga itu terasa indah ketika kedua orang berpelukan dengan mesra atas nama sayang bukan atas nama nafsu. Bukankah malaikat dan para cupid akan berpesta ketika ada dua orang anak manusia yang berciuman atas nama sayang bukan atas nama nafsu. Tetapi nafsu dan sayang sekali lagi tipis.
Kalau kata sujidwotejo tentang cinta, adalah ketika kedua orang yang saling menyayangi saling mendoakan tanpa ada yang saling tau pasangan tersebut mendoakan. Itu yang aku lakukan ketika engkau menjauh dari aku. Aku mendoakanmu, aku bercerita kepada Bapa, bahwa aku menemukan seseorang yang aku sayangi, dan aku ingin selalu mendapatkan momen sayang.
Aku ingat saat aku pertama kali merasakan bahwa aku mencintaimu perempuanku. Bulan November akhir. Aku terbangun dari tidurku, dan betapa dada ini begitu bergemuruh atas kecintaanku kepadamu. Aku menginginkanmu atas hal apapun yang ada di bumi ini. Aku begitu ingin mendapatkanmu, begitu ingin sampai rasanya aku ingin berteriak dipagi itu dan mengatakan hal tersebut kepadamu. Tetapi siapakah aku yang bisa mengatakan hal tersebut pada waktu itu. Aku bukan siapa-siapa dan tidak punya apapun untuk memaksamu menjadi pacarku, istriku.
Ah betapa pahitnya kenangan tersebut ketika aku ingat, tetapi bukankah kepahitan tersebut harus aku lalui biar aku mendapatkan hal yang manis. Aku masih teringat samar-samar doaku kepada sang khalik untuk dirimu
“Bapa yang maha baik, Bapa yang selalu aku puja, Bapa yang hidup yang mengetahui atas apa yang terjadi dalam kehidupanku. Aku bersyukur karena Engkau mengirimkan rasa ini, rasa yang belum pernah aku rasakan terhadap siapapun. Rasa cinta yang begitu besar, rasa sayang yang begitu indah, rasa rindu yang begitu mengguncang dadaku sehingga begitu panasnya. Bapa, titipkan rasa rinduku yang menggelora ini kepada perempuanku. Aku percaya rasa ini akan membuatnya tersentak, rasa ini akan membuatnya tau bahwa ada orang yang menunggunya disini. Di kota ini. jaga dia untuk aku Bapa. Engkau adalah Bapa yang tau atas apa yang saya butuhkan maka dari itu aku percaya atas Engkau.”
Saat itu, aku tidak bisa tidur, hanya memandang fotomu. Saat itu aku mulai merasakan semangat ingin membuktikan aku pantas dan layak mendapatkan cintamu, aku layak mendapatkanmu.
Bukankah cinta itu harus diperjuangkan, bukankah kebahagiaan itu datang ketika kita terus menerus bersyukur akan berbagai hal kecil, ya terutama ketika aku bersyukur ketika aku mendapatkan cintamu, aku mendapatkan apa yang dinamakan cinta, rasa sayangmu yang begitu besarnya kepadaku.
Kepada penghuni surga, kepada penghuni langit, mereka akan bergembira ketika kita mengucapkan rasa syukur yang begitu tinggi. Cupid begitu senang ketika kita senang akan panah asmaranya yang berhasil menembakkan cinta yang begitu dahsyat dan mengubah hidup kita menjadi lebih berwarna, menjadi lebih berani bermimpi untuk hal indah. Mozaik cerita ini akan terus menerus berlanjut, bukankah begitu adanya.

Mozaik cerita ini akan kekal karena cinta kitapun kekal dan di tarikan bahagia oleh para malaikat serta cupid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar