Minggu, 06 Januari 2013

keep u sikap...

Bukankah sebuah sikap seorang anak adalah representative dari apa yang dipelajarinya di lingkungan rumahnya (sebagai garda utama)? lalu sebenarnya sikap itu apa sih? dan sebenarnya apa yang mempengaruhi sebuah sikap seseorang sehingga bisa terbentuknya sebuah sikap?
yuk, kita mulai bahas dan kupas satu per satu apa itu sikap, membentuk sikap bagaimana caranya, apa yang terkandung di dalam sikap itu sendiri, lalu faktor apa yang terkandung didalam sebuah sikap?
menurut om azwar (2000) sikap itu merupakan sebuah evaluasi dari objek sikap. sikap mempunyai dimensi yaitu kognitif, afektif dan konatif. ketiga hal ini tidak akan bisa dipisahkan satu sama lainnya, ga mungkin objek sikap tersebut dapat dipisahkan, karena mereka saling berkaitan satu sama lainnya, jadi ketika kognitif seseorang dimainkan untuk membentuk sikap terhadap objek sikap maka akan terbentuk juga afektif dan konatif seseorang.
contoh ya banyak yang bilang bahwa homoseksual adalah orientasi seksual yang tidak normal, abnormal, Tuhan tidak menyukai orang homoseksual, homoseksual adalah penyakit kejiwaan, homoseksual bisa berjangkit seperti virus dll. lalu kognitif seseorangpun ikut bermain dalam hal ini. kepercayaan mereka, pengetahuan mereka akan menyatakan bahwa homoseksual adalah buruk, lebih baik dijauhi biar ga terjangkit, ga normal dll, tanpa sadar afektif seseorang akan terbentuk dengan sendirinya, ketika mereka tau teman mereka adalah homoseksual maka mereka tidak akan nyaman berada di dekat homoseksual tersebut, mereka akan menjauh dari homoseksual, mereka akan merasa jijik dengan homoseksual, lalu konatifpun akan terbentuk dengan sendirinya, mereka akan berpikir dan cenderung akan berperilaku bahwa homoseksual itu harus dijauhi, homoseksual harus dimusuhi dan lain-lain.
nah dimensi dominant tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu pengaruh significant other, pengaruh teman, kebudayaan, lembaga pendidikan dan agama, emosi, media massa.
lalu ketika kita tau dimensi dari pembentukan sikap seharusnya kita bisa membentuk sikap seseorang mau sikap tersebut baik, sikap itu buruk.
so, ketika kita ingin menjadi seorang mental bisnis, marilah bersikap dan bermental menjadi seorang pemenang. jika engkau ingin dicintai seseorang dengan murni, kejar dan bersikaplah mencintai orang tersebut dengan hatimu, dengan passionmu, bukan dengan akal bulusmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar