Dulu ibuku pernah bercerita tentang arti cinta, makna cinta dan betapa cinta itu menyenangkan sehingga melahirkan aku, kakakku, adikku, sampai sekarang aku mengartikan bahwa cinta itu indah, cinta itu menyenangkan, tetapi ternyata cinta itu membuatku bingung, membuatku dalam keputus asaan, kenapa? ya karena kamu perempuanku, karena kamu aku bingung.
dulu aku pernah bertanya apakah aku bisa mendapatkan perempuan seperti ibuku yang tegar, yang bawel tapi sangat menyayangi, apakah duniah itu adil untuk kita mendapatkan cinta ibu?
ibuku dengan semangat mengatakan bahwa dunia itu adil kok, ketika engkau memberikan cinta, maka engkau akan mendapatkan cinta, ketika engkau menanam kebaikan maka buahnya adalah kebaikan dan sebaliknya. lalu aku bertanya kapan buah itu dapat kunikmati ibu? kalau kau sabar untuk menanti cintamu, menanti kebaikanmu, tanamlah terus, pupuklah, siram terus karena cinta itu perlu disiram, dikasih pupuk.
Apa itu pupuknya bu, lalu airnya dapat darimana, aku bisa beli dimana? airnya itu adalah komunikasi yang terbuka, komunikasi dengan hati, komunikasi dengan kasih sayang, komunikasi yang tidak menuntut pasangannya untuk berubah tetapi komunikasi yang menuntun pasangannya berubah. pupuk itu adalah perbuatanmu kepada pasanganmu, berbuatlah dengan menyentuh dia dalam dasar hatinya, maka engkau akan mendapatkan hatinya kembali. tersenyumlah ketika dalam kesusahan, tersenyumlah ketika dalam musibah, tersenyumlah dalam semua hal yang engkau dapatkan. Tuhan akan memberikan balasan disetiap senyumanmu, keikhlasanmu dalam bertindak.
kemudian aku bertanya kembali bagaimana aku tau ketika aku sedang jatuh cinta dengan hati bukan dengan pikiranku? beliau menjawab dengan indah dan santun. ketika engkau merasakan cinta dengan hatimu adalah ketika engkau ditanya kenapa engkau bisa jatuh cinta kepada perempuan itu, bukan kepada perempuan lainnya? maka engkau akan menjawab, aku tidak tau kenapa aku mencintainya, aku tidak mempunyai alasan yang konkret untuk kenapa aku suka, kenapa aku cinta kepadanya, karena hatiku menjawab secara semuanya sendiri. karena hatiku bekerja untuk mencintai perempuanku, karena aku tau dia bukan cantik secara fisik tetapi dia cantik secara hati, dia cantik semuanya. tetapi anakku ketika engkau ditanya alasan kenapa engkau jatuh cinta kepada dirinya? lalu engkau menjawab karena dia baik kepadaku, karena dia cantik wajahnya, dia putih dan lain-lain maka berjanjilah demi ibumu, engkau harus melepaskannya dan tidak meneruskan jatuh cintamu tersebut karena cinta itu bukan cinta yang murni, bukan cinta yang datang dari hatimu, karena cinta itu adalah cinta pikiran yang disertai dengan hawa nafsu, karena mencintai dilandaskan oleh fisik.
lalu bagaimana aku bisa mendapatkan perempuanku ibu?lalu kenapa ibu memanggil perempuan bukan wanita ataupun cewek? ikuti takdirmu nak, ikuti kata hatimu, ikuti arus dalam kehidupanmu, sambil engkau mengubah takdirmu dengan berbuat kebaikan dan mengandalkan hatimu maka takdirmu akan berubah sedikit demi sedikit nak. lalu aku memanggil perempuan karena menurutku perempuan bahasanya sangat halus, perempuan itu tidak seperti wanita yang hanya bisa menuntut dan tidak mau dituntun, wanita tidak mau disejajarkan dengan posisi prianya, wanita itu hanya berlandaskan materi bukan hatinya yang bekerja, wanita itu karier seseorang. lalu kalau cewek itu sangat manja tanpa mau berpikir dewasa sekaligus. sudah ya anakku, sebaiknya engkau tidur dan berdoa kepada Tuhan supaya engkau dipercepat untuk mendapatkan perempuanmu.
Ditulis oleh seorang yang tidak tau kapan perempuannya akan datang menemuinya, tetapi yang dia tau adalah cinta itu karena hati bukan karena fisik.
disandur dari berbagai novel ciptaan paulo coelho
Tidak ada komentar:
Posting Komentar