Para pemain :
Adi : Tokoh utama
Hiutara :
Gunawan :
Mimi :
Karvina :
Novik
Kian
(mungkin akan bertambah seiring perjalanan)
enaknya jomblo itu mau pergi kemanapun ga ad yang ngelarang, mau pergi sama siapapun emangnya ada yang melarang, sepertinya ga? tapi yang ga enaknya jadi jomblo itu, dunia itu sepi dan terasa sangat sepi.
ketika kita berpasangan kemudian atas nama cinta, kenapa cinta tidak membuat kita tersenyum?apakah cinta hanya memberi kita senyuman ketika pertama kali merasakan hal tersebut? lalu kenapa dengan hal tersebut?apakah cinta itu hanya sekedar matahari pagi dan ketika malam datang kelembutan tidak akan pernah ada yang ada hanya kelam dan pekat tiada tara, lalu kemana sang mentari yang menghangatkan hal tersebut? apakah cinta itu harus membuat kedua insan yang berbeda menjadi sama?tapi kenapa ketika tidak sama hal tersebut menjadi sebuah problema, mungkin saat pertama perbedaan itu menjadi indah dan sangat menyanjungkan keindahan tersebut.
perkenalkan nama gw andi, seorang mahasiswa semester akhir, yang ga tau kapan lulusnya, yang pasti gw tau januari ini gw harus selesai dan menyelesaikan cita-cita yang diinginkan oleh orang tua gw.
terkadang masa sma adalah masa yang gw kangenin, dibandingkan masa-masa yang lain, dimana gw harus berjuang mandiri, gw berjuang untuk cita-cita orang bukan cita-cita gw. enak sih punya uang tetapi uang itu harus dipakai dengan bijak kalau ga ya silahkan menikmati kehancuran. udah ah gw udah kayak guru aj.
Januari 2009
"kamu udah siap untuk sidang adi?"
"sudah bu, i'm ready untuk saat ini, saat ini aku berjuang terus menerus bu" terbayang sekolah sma yang sudah lama ga pernah gw jumpa, terakhir itu 2003.
"Ok, kalau gitu. sidang kali ini sidang terbuka, jadi bukan hanya para dosen penguji yang akan menanyakan skrispimu tetapi semua hadirin yang ada saat sidangmu ya?"
Gubrak, gw terjatuh mendengar ocehan dosen gw kali ini, waduh kok bisa ya gw sidang kayak gini.
"siap aj deh bu"
- - - - -
jam 5 tepat seharusnya mas andre udah ngeluarin nih yang namanya pengumuman kelulusan. akupun berlari menuju gedung utama lantai 1.
ku baca dengan teliti nama-nama yang lulus....
lembar pertama kok ga ada nama gw ya, mungkin dilembar keduanya ya.
kemudian. . . . .
Asyik gw lulus... gw teriak sekeras-kerasnya.... hahahahahaha.....
pasang status bb "GW LULUS DENGAN NILAI A" sama twitter di akun gw sendiri.
tertawa, mimpi gw menjadi nyata.
gw langsung menuju fakultas yang sudah memberi pintunya selama 7 tahun, mantap....
akupun langsung memeluk tubuh dosen pembimbingku yang membimbingku dengan setia selama 4 tahun, 3 judul, 2 skripsi akhirnya, finally 1 skripsi ini sukses.
- - - - - -
Februari 2009
gw akhirnya melihat pulau bangka, ternyata jarak itu sudah habis terkikis melalui kecanggihan teknologi yang super ini. tak terasa air mata kerinduan yang sangat pekat ini keluar.
"I'm Come Bangka Island"
- - - - -
siapakah yang menjemputku ya? aku ambil tas bajuku yang memang aku hanya membawa beberapa baju untuk 7 hari di bangka ini.
"Adi"
clingak clinguk melihat kiri kanan yang memanggil diriku.
"ii . . . ." waduh aku dipeluk oleh dirinya.
"ayo bos, kite brangcut menuju rumah ii"
"siap bos, sama siapa?"
"sama jicong, frans, dan oldie tuh mereka nungguin di mobil"
"kebetulan aku punya oleh2 buat si oldie"
kamipun berjalan keluar bandara dan tepat diparkiran, si frans yang udah cukup dewasa dan bongsor badannya memanggilku
"ko2 Adi"
"wuihhh si frans"
gw pun duduk ditengah dan memberikan oleh2 mainan gundam kepada sepupuku ini dan kepada oldie boneka barbie, itu request an mereka kepada gw... ternyata innova yang baru itu nyaman ya seperti yang gw dudukin sekarang ini.tak terasa jalanan bangka ini, aspal ini terasa sangat halus dibandingkan jakarta, tetapi yang aneh adalah bangunan2 yang tidak lagi sama dengan yang dahulu ketika aku terakhir pergi meninggalkan bangka ini.
"Wooooiiiii, waduh si adi ini bengong melulu, mau makan pempek di tempat ii ika ga?"
"Boleh ii, sekalian mau lihat si melvin, udah segede apa tuh anak?"
dibelokanlah mobil tersebut menuju pasar mambo, di jalanan ini ada tempat chinese town yang buburnya sangat legendaris.
------
Hari Kedua di Pangkal Pinang
ternyata aku ga bisa membohongi diriku, aku ga bisa mendustai diriku bahwa hatiku tetap memilihmu, walaupun kita dipisahkan oleh lautan dan jarak jauh ini.
"pasir padi, pantai yang elok dengan pasir yang putih, sepertinya dulu bisa main sampai ke tengah, tapi karena pemanasan global sepertinya udah ga bisa lagi" celoteh temanku hendry
"aih puitis banget k akhir2 ini"
"hahahaha, btw kayaknya nih bukan fendi yang dulu ku kenal, ini sepertinya bermuram durja"
"sok tau lu. udah ah yuk minum air kelapa di pondok sana. sambil ceritain kehidupan k disini hen"
"siap jendral, ayo ku traktir minuman"
--------
sesampainya kami di pondok kelapa, suasana angin pantai ditambah kesejukan udaranya yang ga mungkin didapat di kota jakarta.
"Ayo hen ceritain kok bisa k dak kek fita lagi?aneh"
"panjang ceritanya kawan, sampai ku terdampar menjadi pekerja di toko bangunan. Sekalian nih diminum air kelapanya langsung dari buahnya"
--------
juni 2002
duniaku akan berbeda saat ini, duniaku tidak akan sama tanpa dirimu kekasihku. apakah hidup ini pilih kasih kalau kita tidak ada tujuan yang uedan. semangat-semangat.
"koko akhirnya lulus juga ya, tahun depan kita kuliah bareng ya ko, tungguin fita"
"iya, tenang aja."
akupun melajukan motorku melewati jangan sungai selan menuju rumahku di kebun jeruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar